DEADLINE.CO.ID, SAMARINDA – Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) saat ini telah berjumlah 344 Ribu.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM, Yadi Robyan Noor saat mengikuti dialog pada usaha maju, UMKM Kaltim Go Internasional secara daring. Selasa, 24 Mei 2022.
“UMKM bukannya berkurang malah bertambah dari 307 ribu meningkat jadi sekitar 344 ribu,”ungkap Yadi.
Yadi menilai meningkatnya jumlah ini, karena ada pembiayaan yang hasil kajiannya itu absolut. Kajian ini dari Kementerian Koperasi, Bappenas dan Bank Dunia. Pasalnya dalam kajian tersebut mengatakan bahwa 50 persen banyak menutup usuhannya, kemudian hampir 80 persen mengurangi tenaga kerja dan 60 persen menggunakan tabungan.
Ia juga menyebutkan dari hasil analisis pihaknya membutuhkan 240 ribu kawan-kawan di bantu dari 307 ribu pelaku UMKM.
“Alhamdullilah dapat bantuan dana sebasar Rp 600 miliar, ini angka yang besar. Mereka yang tadinya sekarat sekarang sudah pulih dan sebagian dari mereka memutar ekonomi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Yadi menambahkan untuk ekspor yang dilepas oleh Presiden di 2020 jumlahnya 4 UMKM, kemudian di tahun 2021 meningkat menjadi 10 pelaku UMKM. Secara keseluruhan UMKM kaltim berjumlah 234.
Peluangnya semakin besar karena ekonomi membaik dan UMKM Kaltim sudah Go Internasional.
Nilai ekspor Kaltim di 2020 berjumlah 9,3 triliun, sementara di akhir tahun 2021 nilainya meningkat Rp 13,5 triliun terbesar di Indonesia.
“Dana yang di dapat ini menurutnya, harus perfect membuatnya, karena pendataannya cuma satu bulan, kemudian realisasinya harus dalam waktu 3 bulan,” Pungkasnya.
Penulis: Apri
