DEADLINE.CO.ID, SAMARINDA – Bank Indonesi (BI) bersama Fascreeya menggelar Pelatihan Membatik Berbasis Kompetensi Sertifikasi Perancangan Motif Kain Batik dan Pelatihan Membatik Tingkat Dasar, di Kampus UMKM Shoope, Jl. Sentosa No.27, Rabu (18/5/2022).
Acara pelantikan itu, dibuka langsung oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim , Darmansyah M didampingi Ketua BPP Fascreeya Indonesia Anas Magfur, Perwakilan Dekranasda Kaltim Sarkawi dan Dekranasda Samarinda, Rita, dan diikuti 40 peserta yang akan dikurasi ini.
Darmansyah berharap jika peserta yang tidak lolos kurasi pada kegiatan ini, harapannya terus bersemangat dalam mengembangkan kemampuan dan terus mengasah kreatifitas.
Sinergi dan kolaborasi bersama penyelenggara dan fasilitator khususnya Fascreeya, Shoope dan Dekranasda saya ucapkan terima kasih atas dukungannya ini semua untuk pengembangan Kalimantan Timur,” ungkap Darmansyah saat ditemui awak media.
UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07 persen atau senilai Rp 8.573,89 triliun. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total investasi, sebutnya.
Secara Nasional ada sekitar 47.000 unit usaha batik yang didominasi oleh UMKM. Bank Indonesia selaku Movement Manager Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) mendukung semua aktivitas yang berkaitan dengan kapasitas peningkatan UMKM.
“Semoga kegiatan ini dapat mendukung kemajuan industri batik di Provinsi Kalimantan Timur dan akhirnya dapat mendorong pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi covid-19, yang cukup terasa dampaknya dimasyarakat,” harapnya.
Penulis: Apri