DEADLINE.CO.ID, SAMARINDA- Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Fitri Maysaroh menyebut, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, jumlah lulusan siswa SMP tidak berbanding dengan daya tampung SMA Negeri dan SMK Negeri di Kaltim.
“Dari tiga tahun terakhir jumlah lulusan dengan daya tampung SMK, SMK belum seimbang. Kalau diprosesntase tahun lalu hanya bisa menampung sekitar 44 persen, jadi ada sekitar 50 persen lebih anak lulusan SMP yang mau tidak mau ditampung di swasta,” ujarnya, ditemui usai mengikuti rapat Paripurna DPRD Kaltim beberapa waktu lalu.
Masih kata dia, banyaknya siswa SMP yang mengikuti jalur aspirasi dan afirmasi dari kalangan tidak mampu, akan menambah sejumlah masalah.
“Kalau mereka ini dipaksakan ke swasta, pastinya tidak mampu untuk menopang dana,” katanya.
Untuk itu, Politisi dari partai PKS ini mendorong pemerintah daerah untuk memberikan subdisi kepada sekolah swasta, untuk meringankan beban orang tua siswa dari kalangan tidak mampu yang akhirnya menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah swasta, lantaran tidak mendapatkan kursi di sekolah negeri.
“Kita ingin memberikan masukkan. Karena kalau tidak siap untuk negeri lantaran banyak faktor yang diketahui bersama, setidaknya anak-anak kita yang tidak tertampung di sekolah negeri bisa mendapatkan subsidi. Pemerintah daerah kita dorong untuk mengganggarkan dan harusnya Pemprov juga menganggarkan untuk diberikan suport anggaran untuk swasta, agar ketika tidak tertampung di negeri dan terpaksa masuk swasta, tidak menjadi berat,” imbuhnya.
Penulis: Erick
