DEADLINE.CO.ID, TENGGARONG- Memiliki sentra komoditas tanaman jahe, Desa Jonggon Jaya Kecamatan Loa Kulu dinilai paling tepat untuk didirikan pabrik olahan jahe. Dinas Koperasi dan UMKM Kukar kini merencanakan bangun pabrik tanaman herbal tersebut di tahun 2023 nanti.
“Tahun ini, kita buat perencanaannya dan penyusunan Detail Engineering Design (DED), dari Kementrian Koperasi dan UMKM, yang pembiayaan dari APBN,” sebut Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kukar, Tajudin, belum lama ini.
Sedangkan rencana pembangunan pabrik olahan jahenya pada tahun 2023 nanti. Yang pembangunanya juga dikerjakan oleh Kementerian Koperasi dan UMKM. Sedangkan, untuk pengelolaan diserahkan ke pemerintah daerah.
“Kalau sudah berdiri, pengelolaannya dari dinas kami, ” ucapnya.
Teknis pengelolaannya, pabrik memproduksi jahe olahan, entah nantinya dalam bentuk minyak atau bubuk, pastinya akan menyesuaikan pangsa pasarnya. Dan pastinya, tetap dibimbing sama pihak Kementerian.
“Kita saling berbagi informasi, apa yang dibutuhkan pangsa pasarnya, ” ucapnya.
Tajudin berharap nantinya tidak hanya menjual dalam bentuk jahe utuh, tapi dalam bentuk olahan, sehingga produknya bertahan lama kemudian bisa diproduksi dalam jumlah besar.
Untuk di Desa Jonggon Jaya yang banyak ditanam masyarakat adalah jahe gajah. Ada sekitar 200 hektar lahan jahe disana.
“Kami pernah komunikasi dengan PT Sido Muncul, cuma harga yang ditawarkan terbilang hanya Rp 6000 per kilogramnya,” jelasnya.
Untuk itu, dengan adanya rumah produksi jahe nanti bisa mengolah produk setengah jadi dan kalau bisa mengolah produk siap konsumsi itu lebih baik lagi.
Tajudin punya gambaran, jika kapasitas rumah produksi bisa menampung hasil jahe. Pemkab sudah siapkan lahan sekitar 500 meter per segi yang berasal dari hibah masyarakat.
“Ini sedang kita urus surat menyurat hibahnya untuk Pemkab Kukar,” tegasnya. (Adv/andri)
